Sejahtera itu bukan kalimat sederhana. Apa sih sejahtera itu? terbagi dua; pertama, dilihat dari sisi kualitas hidup. Kedua, dilihat dari kondisi kehidupan material.
Karmaji, Kemen PAN RB
PUSLITBANG POLRI ANGKAT TOPIK KESEJAHTERAAN BINTARA POLRI
PENGUATAN KESEJAHTERAAN POLRI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
"Semoga Puslitbang Polri menghasilkan penelitian yang bisa menghasilkan solusi, bisa meningkatkan kesejahteraan Polri khususnya bagi Brigadir Polri."- Kapuslitbang Polri Brigjen (Pol) Drs. Indro Wiyono, Desember 2018
PUSLITBANG.polri.go.id - Topik mengenai 'kesejahteraan' memang selalu menarik untuk dibahas. Kali ini, Puslitbang Polri menggelar diskusi bertema "Penguatan Kesejahteraan Polri (Brigadir) dalam Upaya Peningkatan Kinerja dan Kepercayaan Masyarakat" di Hotel Diradja, Jakarta pada Kamis (20/12).
Diskusi tersebut semakin 'seru' lantaran mengundang tiga narasumber yang dianggap dapat membuka diskusi dengan para peserta seminar. Kabag Yanhak Rowatpers SSDM Polri Kombes (Pol) Drs. Nyoman Lastika, Karmaji, S.E., M.A. dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Satya S. dari Kemenkeu yang menjadi narasumber diskusi pagi itu.
Mengapa Brigadir Polri?
Tingkat kepercayaan terhadap kinerja Polri sangat dipengaruhi oleh sejauhmana efektivitas pelayanan Polri yang sebagian besar diemban oleh Brigadir Polri.
Brigadir Polri merupakan salah satu ujung tombak dari inti kekuatan Polri dalam rangka memberikan jaminan rasa aman terhadap harkamtibmas, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
"66% pembentuk citra polri adalah bintara. Ibarat membangun istana pasir di tepi pantai," tutur sang moderator mengumpamakan.
Penelitian Puslitbang Polri mengenai kesejahteraan Bintara Polri, yang sampelnya diambil dari 10 Polda di Indonesia menghasilkan standar Indeks komponen gaji bagi anggota Polri (Golongan Bintara) yang sesuai dengan dinamika tuntutan kebutuhan hidup saat ini di wilayah kerjanya.
Penelitian ini bertujuan menjadi masukan kepada pimpinan Polri, sebagai upaya peningkatan kualitas taraf hidup dan kesejahteraan bagi anggota Polri khususnya golongan bintara.
Penelitian ini dibatasi hanya pada indeks standar kebutuhan hidup layak Bintara Polisi berdasarkan Permenaker No. 13 Tahun 2012, dengan hasil SBH dan SUSENAS yang biasa dilakukan BPS.
METODE PENELITIAN
Menggunakan metode penelitian gabungan, kualitatif dan kuantitatif. Populasinya yakni Bintara Polri yang bertugas di Polda, Polres, dan Polsek wilayah Republik Indonesia. Sampel populasi yakni Polda Metro Jaya, Sulawesi Utara, Bangka Belitung, Maluku, Jambi, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Papua, dan Jawa Timur.
RESPONDEN
Penelitian kuantitatif terdiri dari Bintara sebanyak 40-60 orang per Polda, per Polres, tersebar secara proporsional berdasarkan masa dinas, kepangkatan, status pernikahan.
Sedangkan penelitian kualitatif terdiri dari unsur SDM, Keuangan, pengurus koperasi personil Polri, masing-masing 2 orang per Polda, per Polres. Khususnya di Polda ditambah unsur BPS Provinsi.
METODE PENGUMPULAN DATA
Penyebaran kuesioner, wawancara dan diskusi, serta pengumpulan data sekunder.
ANALISIS DATA
Menggunakan analisis proporsi dengan menelaah struktur responden, kondisi sosial dan pendapatan-pengeluaran rumah tangga.
Analisis elaborasi dengan menelaah kelayakan hidup bintara yang belum berumah tangga dan yang sudah berumah tangga.
Analisis angka Indeks dengan menetapkan indeks kelayakan hidup anggota bintara Polri.
KESIMPULAN
Penelitian tersebut kemudian menghasilkan gambaran kehidupan anggota Polri saat ini, khususnya bintara Polri. Kesimpulan yang didapat adalah tidak ada bintara Polri yang miskin.
DIPERKIRAKAN
63,47% kehidupan sosial-ekonominya masih di bawah garis kelayakan.
17,53% pada garis kelayakan.
17,63% di atas garis kelayakan.
60 - 70%
Bintara Polri memiliki pinjaman ke Bank atau Koperasi dengan peruntukannya sebagai berikut:
Menyekolahkan Anak
Membeli tanah
Membangun rumah
Membawa kendaraan
Membeli perabotan rumah tangga